Eksekusi mati Terpidana mati Kasus Bom Bali 1 telah dilakukan. Keadilan telah memuaskan banyak pihak, terutama dari pihak korban, keluarga, pelaku pariwisata dan negara negara yang warganegaranya menjadi korban. Keadilan ini juga tidak memuaskan banyak pihak. Para simpatisan pelaku bom bali dan pihak pihak berkepentingan lainnya. Teror bom pun telah dialamatkan ke kedutaan - kedutaan asing dan sebuah hotel di semarang.
Secara pribadi, kasus bom Bali 1 sangatlah mudah menyulut kemarahan saya. Meski tidak terkena langsung, tapi bagitu banyak keluarga dan teman yang bergerak di bidang pariwisata. Mereka jatuh secara finansial dan mental. Ini menyakiti perasaan saya. Bali yang saya cintai juga hancur secara fisik dan image. Ini sangat menyakiti saya. Saya pun tidak bisa menahan air mata bila melihat testimoni para korban dan keluarga korban. Dan rasa simpati saya tidak bisa membantu mereka. Sangat menyakitkan. Sangat mudah bagi saya untuk melampiaskan caci maki kepada mereka, pelaku bom Bali. Melihat berita berita tentang mereka membuat saya muak.
Tapi, saya teringat dan melihat Palestina. Mungkin semua sudah tahu kalau Israel dan Palestina berasal dari keturunan yang sama. Asal darah mereka sama. Mereka bersaudara. Tapi lihatlah kini. Ratusan tahun mereka berperang dan tidak ada hasil apapun selain darah, kematian, kemiskinan dan dendam. Menghapus dendam diantara mereka nyaris menjadi kemustahilan. Saudara mereka terbunuh, anak mereka terbunuh, bapak mereka terbunuh dan itu lebih dari cukup untuk membuat dendam kesumat tujuh turunan. Dan terus berlanjut entah sampai kapan.Asal muasalnya satu, Agama dan Ideologi.
Kasus Bom Bali 1 memiliki motif sama, meskipun mungkin dibumbui dengan motif tertentu yang tidak bisa saya bayangkan. Saya takut membayangkannya. Aksi balas dendam bisa saja dilakukan oleh pihak pihak korban. Bom balasan kah atau lewat media lain. Sejauh ini syukurnya tidak terjadi dan dilakukan. Saya mengagumi mereka, para korban dan keluarga.
ENOUGH IS ENOUGH. Sudah cukup kita melihat darah. Sudah cukup kita saling menyakiti. Dengan dieksekusinya Amrozi cs, cukup sudah aksi kekerasan. Jangan ada pembalasan lagi,baik dari pihak korban dan keluarga maupun pihak pendukung Amrozi cs.CUKUP. Kita percaya Hukum Karma. Meski dalam hati terdalam ada perasaan betapa tidak adilnya nyawa 200 orang diganti dengan 3 nyawa, tapi CUKUP. Biarlah hukum yang berjalan, apakah akan ada pidana mati lagi,itu adalah hukum, jangan sampai kita yang menjadi hakim dan jaksanya. CUKUP.
Peperangan, dengan alasan apapun adalah kesalahan. Peperangan atas nama agama adalah kesalahan terbesar bagi saya. Agama manapun saya kira tidak mengajarkan umatnya untuk berperang. Adalah kesalahan interprestasi dan sesat pikir yang membuat orang mengartikan seperti itu. Adalah sebuah kepentingan kelompok dan golongan tertentu saja yang menjadikan agama sebagai kedok untuk menjalankan kepentingannya. Pada akhirnya saya kira berujung pada uang. UANG. Dan para pelalu bom dan teror di seluruh dunia adalah sumbu yang begitu mudahnya diarahkan menjadi bencana oleh pihak - pihak yang berkepentingan ini. Kasihan sekali. Mereka diperalat oleh sesat pikir mereka sendiri. Saya takut jikalau kita ikut terjebak pula dan mengikuti permainan mereka. Sebuah permainan yang mengerikan.
Agama adalah candu (Karl Marx). Tapi saya lebih memandang agama sebagai jalan. Ada banyak jalan di dunia ini. Terserah mau pilih yang mana. Jalan Agama A, Agama B, ataukah jalan yang dibentuk sendiri. Saya tidak mau mendebatkan masalah pilihan ini. Semua bermuara pada kata hati. Selama tidak menyakiti orang lain. Saya mengagumi mereka yang tidak memeluk agama manapun tapi dalam hidupnya tidak pernah menyakiti pihak dan orang lain. Saya sangat mengagumi mereka. Saya IRI.
Indonesia adalah negara besar. Besar dalam jumlah penduduk. besar dalam jumlah pulau, suku dan besar dalam jumlah KEPENTINGAN. Sangat mudah untuk memecah belah indonesia bila sudah menyangkut hal - hal suku, agama, ras dan golongan. Begitu banyak pihak pihak jahanam yang memanfaatkan kelemahan ini.
yang saya bingungkan sekarang ini kenapa setiap ada suatu kejadian atau tragedi umat muslim yang harus kena imbasnya teruss?????
kirimkan komentar anda.....
saya tunggu